PDIP dan Presiden Jokowi Sepakat Kembangkan Tanaman Porang

Monday, 30 August 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto Ist / Net

Foto Ist / Net

DAELPOS.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, salah satu isi pembicaraan dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan pimpinan partai koalisi di Istana Negara, Jakarta, Rabu lalu. Salah satu yang dibahasnya adalah terkait dengan tanaman porang.

Ini disampaikan  Ketua Umum DPP PDI Perjuangan di acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award Desa Wisata, yang digelar secara hybrid, Kamis (26/8/2021).

“Saya bukan mau memberitahukan isinya, tapi ada dari pembicaraan itu yang akan saya sampaikan. Kenapa? karena seharusnya kita sendiri sudah melaksanakan hal itu,” kata Megawati.

Ketua Umum mengatakan itu sebabnya DPP PDI Perjuangan menginstruksikan kepada seluruh kader di struktur kepengurusan, yang ada di eksekutif, maupun legislatif, untuk turun ke masyarakat di desa. Salah satu wujudnya adalah Trisakti Tourism Award ini.

“Lakukan apa saja asal bisa menggerakkan, mengorganisir rakyat, supaya bisa bergerak sendiri, dengan bantuan kita. Itu intinya sebenarnya. Itu gunanya pemimpin,” kata Megawati.

Menurutnya, salah satu pesan spesifik yang disampaikan oleh Presiden Jokowi mengenai pengembangan tanaman porang. Dari sisi ideologi, pesan presiden ini kontekstual karena terwadahi dalam salah satu poin Trisakti, yakni berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari) di bidang ekonomi.

“Ya kalau di desa, ternyata bahan-bahan pangan itu banyak, kenapa mesti cari macam-macam dari luar? Tak usah. Kemarin bapak presiden meminta perhatian kita, beliau sangat berkeinginan menanam porang,” katanya

Megawati menyampaikan kepada Jokowi, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, dia sudah mengeluarkan instruksi soal menanam 10 tanaman pendamping beras. Salah satunya adalah porang.

“Saya tahu porang sangat baik untuk kesehatan. Karena sudah diteliti, karbohidrat kadang kalau terlalu banyak, membuat badan kita tak sehat. Kadar karbohidrat porang itu sangat rendah. Terutama bagi saya yang sudah berusia dan berumur, saya makan itu,” kata Megawati.

See also  Dave Laksono Nilai Realisasi Program PEN Pemerintah Pusat Sudah Sangat Efektif

Jokowi dan Megawati sama-sama menyayangkan pabrik porang justru dibuat oleh orang asing. Untuk diketahui, tepung porang terkenal di pasaran dengan sebutan ‘konnyaku’ atau ‘shirataki’.

“Yang disayangkan, kenapa pabriknya? Beliau (Jokowi, red) juga bilang, iya ya bu, pabriknya dibuat orang luar. Bahan dari kita, mereka yang buat. Namanya juga mereka yang buat,” ujarnya.

Padahal permintaan pasar internasional sangat tinggi. Sehingga bila Indonesia mampu menanam dan lalu mengolahnya sendiri, Megawati sepakat dengan Jokowi hal itu sekaligus menguatkan nama Indonesia di kancah dunia. Pada gilirannya akan menjadi kekuatan dalam konteks diplomasi internasional.

“Ini kan rahmat Allah, saya bilang, Pak, kita tanam sendiri dan kelola sendiri,” ujar Megawati.

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB