DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Flyover atau Jalan Layang Ahmad Yani yang menghubungkan Jalan Madukoro dengan Bandara Internasional Ahmad Yani di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Saat ini konstruksi jembatan layang telah dilakukan uji beban (loading test) oleh Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dan menunggu hasil sebelum beroperasi untuk mendukung lalu lintas dari dan menuju Bandara Ahmad Yani.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bandara bertaraf internasional perlu didukung oleh akses jalan yang khusus (dedicated lane). “Seluruh bandara internasional pada Kawasan Strategis Nasional (KSN) Metropolitan seperti Soekarno-Hatta di Jakarta, Juanda di Surabaya, Kualanamu di Medan, Hasanudin di Makasar dan Ngurah Rai di Denpasar telah didukung jalan bebas hambatan,” kata Menteri Basuki.
Titik awal jalan layang ini dari Jalan Anjasmoro melintasi Jalan Arteri Yos Sudarso membentang hingga Jalan Madukoro. Selama ini jalan yang menjadi akses masuk bandara berstatus jalan kota sehingga masih tercampur antara lalu lintas lokal dan lalu lintas menuju perumahan sekitar, termasuk adanya hambatan samping yang mengganggu kelancaran arus lalu lintas di depan area bandara. Keberadaan Flyover Ahmad Yani diharapkan akan memperlancar akses kendaraan dari dan menuju bandara karena pemindahan terminal baru Bandara Jenderal Ahmad Yani.
Pembangunan Flyover Ahmad Yani menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun jamak 2020-2021 sebesar Rp149,3 miliar. Konstruksi jalan layang memiliki panjang 1,2 km dan lebar 10,25 meter yang terdiri dari empat lajur dan dua jalur.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.6 Provinsi Jawa Tengah, Arif Agus Styawan mengatakan pada Rabu (25/8/2021) lalu telah dilakukan uji beban Flyover Ahmad Yani oleh Direktorat Jembatan, Balai Jembatan bersama KKJTJ untuk memastikan kelayakan dan keamanan konstruksi jalan layang. Setelah dinyatakan aman dan sudah dirapihkan semuanya, baru bisa dilakukan uji coba lalu lintas.
“Kami akan mengundang instansi terkait dari Perhubungan untuk bersama-sama melaksanakan koordinasi untuk mengecek kelengkapan atau kekurangan rambu di FO Ahmad Yani. Kita juga masih menunggu hasil uji beban, nanti sebelum di-open traffic akan dilakukan trial, uji coba dulu,” ujar Arif.
Saat ini pekerjaan yang masih dilakukan adalah proses pemasangan ornamen untuk mempercantik flyover berkoordinasi dengan Pemerintah Kota maupun Provinsi. Jalan Layang Akses Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang ini mengusung budaya lokal yang dituangkan dalam desain arsitekturnya. Desain ornamen yang digunakan merupakan hasil pilihan masyarakat melalui voting yang dilakukan di media sosial beberapa waktu lalu.
“Transformasi bentuk arsitektur di jalan layang ini mengakomodir filosofi budaya lokal Jawa yang dipadukan ornamen bangunan peninggalan budaya Belanda, Cina, dan Arab yang dituangkan ke dalam desain hardscape dan sculpture bergaya kontemporer modern,” jelas Arif. (*)