DAELPOS.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh meminta aparat kepolisian untuk mengedepankan sisi humanis dalam menyelesaikan permasalahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Politikus PAN itu menyesalkan tindakan polisi yang malah bersikap arogan terhadap warga sekitar.
“Harapan saya, aparat kepolisian Polres Purworejo tetap mengedepankan pendekatan dialogis dengan warga, bukan dengan cara arogan atau sewenang-wenang sebagai solusi yang wajib dioptimalkan,” kata Pangeran, Rabu (9/2/2022).
Ia menyebut, masih ada waktu bagi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purworejo dan Provinsi Jawa Tengah untuk menemukan solusi humanis yang tepat dan cermat.
“Jangan juga dilupakan, bahwa proyek pembangunan nasional pastinya wajib berjalan dengan mengedepankan penghormatan atas aspek kemanusian dan lingkungan hidup warga masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap seluruh pemangku kepentingan yang ada di sana bertanggungjawab atas munculnya konflik yang dipicu karena adanya pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu pembangunan Bendungan Bener.
“Artinya perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh atas potensi kerusakan lingkungan, tidak hanya mengancam keseimbangan alam, tapi juga kehidupan warga yang menggantungkan kesehariannya dari hasil alam di situ,” katanya.
Menurut dia, untuk menghindari konflik dan akibat tragis yang bakal ditimbulkan sebaiknya menghentikan dulu pengukuran tanah sebelum tercapainya kesepakatan bersama.
“Aparat kepolisian juga bisa melepaskan semua warga yang terpaksa ditangkap untuk menjaga kondusifitas atas niat baik bersama untuk mengamankan pembangunan strategis sekaligus mengamankan hak-hak warga dan alam di dalamnya,” ujar dia.
Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, ratusan aparat kepolisian mendatangi Desa Wadas, Selasa (8/2) kemarin dalam rangka pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bandungan Bener.
Atas kejadian itu pula diberitakan terjadi penangkapan sejumlah warga Desa Wadas.