Gus Muhaimin Temui Dubes Norwegia Perjuangkan Nobel untuk NU-Muhammadiyah

Saturday, 26 February 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

foto istimewa

foto istimewa

 DAELPOS.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin terus melakukan komunikasi dan konsolidasi demi memuluskan usulannya terkait pemberian Nobel Perdamaian Dunia untuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Kali ini Gus Muhaimin secara langsung menemui Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Krüger Giverin dan Sekretaris Kedua Elvind Ravig membahas usulan penobatan Nobel Perdamaian Dunia untuk dua organisasi kemasyatakatan terbesar di Indonesia itu.

“NU dan Muhammadiyah ini kedua-duanya bergerak di bidang perdamaian dan kemanusiaan diawali dari lembaga pendidikan, dan dari lembaga pendidikan ini kemudiam berkembang pesat dan kuat,” kata Gus Muhaimin di kantor Kedubes Norwegia, komplek Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Februari 2022.

Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu memohon bantuan Duta Besar Norwegia untuk memuluskan usulannya tersebut. Dia juga menyatakan kiprah NU dan Muhammadiyah dalam mewujudkan perdamaian bukan saja dilakukan di Indonesia, tapi juga di beberapa negara lain.

“Kita semua paham bagaimana kiprah NU terhadap perdamaian di Palestina. Juga keterlibatan Muhammadiyah dalam perdamaian Filipina-Moro. Semoga hal-hal ini menjadi tertimbangan komite Nobel,” demikian Gus Muhaimin.

Pertemuan berlangsung hangat dan lancar. Niat Gus Muhaimin untuk mengapresiasi Muhammadiyah dan NU sangat dipahami oleh duta besar, mengingat pentingnya peran penyeimbang dari kedua lembaga tersebut di tengah-tengah beragamnya masyarakat kita.

Duta Besar menjelaskan bahwa komite nobel ditunjuk oleh parlemen Norwegia, yang terdiri dari dari akademi, politisi dan tokoh masyarakat. Independensinya tidak diragukan lagi karena proses seleksi berjalan secara tertutup dan tidak menerima bentuk dialog dan masukan apa pun.

“Kami pastikan proses meneliti NU-Muhammadiyah nanti dilakukan secara detil dan sangat secretive oleh Noble Institute. Tiba-tiba sudah pengumuman,” demikian ibu dubes yang hobi diving ini menekankan.

See also  Cawagub DKI, Kenapa PKS Pilih Riza Patria?

Pasca pertemuan, keponakan Presiden ke-IV KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini berniat untuk bersilaturrahmi ke kedua organisasi tersebut untuk menyampaikan progres ini.

“Semoga menjadi pengingat. Jika tahun 2023 belum terkabul, saya akan perjuangkan di tahun depannya. Dan tahun depannya lagi. Dan terus sampai impian ini terwujud, “tekad Gus Muhaimin sebelum pamit.

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB