DAELPOS.com – Bank DKI memperkuat kolaborasi bisnis dengan PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Jakarta.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) kolaborasi ekosistem bisnis antara PT Bank DKI dengan PT FSTJ sekaligus penandatanganan akad kredit UMKM pedagang Pasar Induk Beras Cipinang.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, pihaknya siap mendukung ekosistem bisnis Food Station dengan menjadi one stop banking service solution melalui layanan perbankan digital kepada pengunjung dan pedagang Pasar Induk Beras Cipinang.
Food Station memiliki potensi bisnis sangat menjanjikan untuk penyaluran kredit, baik bagi UMKM dan komersial. Dengan jumlah mencapai 298 pedagang, Food Station menjadi pasar yang baik untuk penyaluran kredit UMKM.
“Setiap tahunnya Bank DKI juga menyalurkan kredit modal kerja pinjaman rekening koran kepada Food Station dan kredit supply chain financing pada supplier. Di tahun 2021, Bank DKI juga memberikan kredit komersial kepada Food Station,” ungkap Fidri, Jumat (11/3).
Fidri menjelaskan, selain melalui penyaluran kredit, Bank DKI juga masuk ke ekosistem pasar melalui penyediaan sistem pembayaran dan penerapan transaksi non tunai untuk menghadirkan kemudahan transaksi bagi pengunjung dan pedagang Food Station. Salah satunya dengan menyediakan sistem pembayaran dan transaksi untuk mendukung program pangan murah bagi warga Jakarta melalui EDC Bank DKI.
“Selain itu Bank DKI juga menjadi sistem pembayaran di Webstore Food Station melalui Virtual Account dan ke depannya akan terintegrasi dengan JakOne Mobile dan QRIS Bank DKI,” tutur Fidri.
Bukan hanya itu, sambung Fidri, Bank DKI juga turut menghadirkan kemudahan bertransaksi bagi pedagang Food Station melalui layanan JakOne Bills. Di mana pedagang dapat melakukan pembayaran biaya pemeliharaan pasar pertokoan dan tagihan gudang tahunan secara online.
“Potensi dana penerimaan untuk pembayaran kedua tagihan tersebut diperkirakan mendatangkan pemasukan sebesar Rp 43,2 miliar untuk Food Station,” ucap Fidri.
Fidri menyampakkan, debelumnya, Bank DKI telah memberikan Kartu Pedagang kepada para pedagang Food Station. Kartu tersebut dapat berfungsi sebagai kartu identitas, kartu ATM dan JakCard Bank DKI yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran retribusi pedagang.
Untuk melengkapi ekosistem digital yang telah dikembangkan, Bank DKI juga siap mendukung penerapan sistem pembayaran parkir secara elektronik menggunakan JakCard dan QR.
Termasuk mendukung digitalisasi UMKM di lingkungan Food Station dengan mengajak seluruh pedagang UMKM menjadi agen JakOne Abank.
“Melalui kolaborasi yang terus dilakukan Bank DKI dan Food Station diharapkan dapat memperkuat ekosistem bisnis yang telah terbangun selama ini serta memberikan dampak positif dalam mendukung ketahanan pangan di DKI Jakarta,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut juga ditandatangani perjanjian kerja sama program penyediaan beras untuk karyawan (Berkawan) yang diwakili Direktur Keuangan Bank DKI, Romy Wijayanto dan Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi Wiraryo.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan (BP) BUMD DKI Jakarta, Budi Purnomo berharap, kolaborasi Bank DKI dengan Food Station ini dapat meningkatkan nilai tambah bagi kedua pihak serta dapat mendukung ketahanan pangan sekaligus pemberdayaan UMKM di DKI Jakarta.
“Saya turut mendukung program Beras Karyawan yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada Bank DKI dan Food Station,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT FSTJ, Pamrihadi menambahkan, kerja sama ini sebagai upaya jajarannya sebagai salah satu BUMD Pangan dalam menyediakan kebutuhan pangan di Jakarta.
“Jadi program Berkawan ini bukan saja membantu penyerapan Food Station, tetapi juga menyerap beras dari petani di berbagai daerah sentra produksi,” tandasnya.