DAELPOS.com – Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara kunci di acara Puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-72 tahun 2022, yang digelar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rabu (30/3). Dalam sambutannya Megawati mengimbau kepada kepala daerah agar meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim global, dan merancang kebijakan pembangunan yang benar-benar didasarkan pada pemahaman terhadap berbagai kemungkinan terjadinya bencana alam.
Megawati, berharap semua pihak sadar untuk melakukan pencegahan dini dampak bencana alam.
“Aksi mitigasi harus dilakukan secara detail guna menekan risiko kerugian akibat bencana alam. Semua harus diperhitungkan, termasuk tata ruang kawasan serta kecepatan dalam bertindak” imbuhnya.
Megawati menyarankan agar para pemangku kebijakan ini mendata semua daerah dan ditentukan siapa yang bertanggung jawab atas data tersebut. Setiap daerah disebut memiliki spesifikasinya masing-masing.
“Didata semua daerah, siapa yang melakukan pendataan itu. Nanti ngomong big data, big data tapi nggak jelas,” ujar Megawati
Megawati menegaskan pendataan itu penting, karena pertama, Indonesia masuk dalam daerah cincin api atau ring of fire. Kedua, setiap daerah punya spesifikasi sendiri.
Mega juga meminta dibuat pintu keluar darurat yang memudahkan masyarakat, khususnya di gedung-gedung tinggi seperti Jakarta.
“Saya minta saja, Jepang itu banyak, kayak perosotan gitu, yang ditaruh, tangganya bisa sampai berapa tingkat,” kata Megawati.
Menurut Mega, perlu dipikirkan mana hal-hal yang penting dan prioritas. Soal pencegahan ini menurutnya perlu dibahas dengan benar dan dibuat aturan yang benar dan diimplementasikan dengan benar.
“Tolong deh ini dirapatkan benar, terus dibikin aturannya yang benar. Bener itu apa? Dilaksanakan untuk pencegahan,” tutur Tokoh Pelopor Penguatan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Mega juga meminta keseriusan para kepala daerah terkait pencegahan bencana. Dia mempertanyakan apakah daerah tidak punya anggaran, sistem peringatan dini hingga soal tempat perlindungan aman.
“Bupati kek, gubernur kek, wali kota kek. Mana sih empati kalian? Apa sih susahnya? Masa nggak ada yang namanya biaya? Beli kentongan kek, yang mudah dulu sebelum punya alarm, siaga satu gimana, siaga dua gimana, larinya ke mana tempat larinya, jalan larinya, jangan dikira itu masalah kecil. Detik demi detik harus diperhitungkan. Kalau gunung meletus, daerah mana yang akan meletus,” ucapnya
Megawati lalu mengingatkan soal bantuan bencana alam harus segera diberikan kepada warga yang membutuhkan. Dia menekankan bahwa bencana alam sebuah kejadian yang luar biasa sehingga perlu ditangani secara cepat.
Megawati menjelaskan salah satu persiapan dalam menghadapi bencana. Megawati menyebut dapur umur adalah masalah kecil akan tetapi sangat dibutuhkan.
“Baginya, saya nomor satu membuka dapur umum dan saya sangat tahu dihargai, karena orang perlu makan, itu nomor satu, Bu Dwikorita (Kepala BMKG Dwikorita Karnawati -red), dapur itu untuk makanan, untuk minuman, nanti dibikin, remeh temeh banget, itu kehidupan. Bisa ndak?” katanya.