DAELPOS.com – Dua minggu pascapertemuan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono dengan Ketua Bamus Betawi, Riano P. Ahmad, serta Ketua Bamus Suku Betawi 1982, Zainuddin/H. Oding terkait upaya rekonsiliasi akibat dinamika organisasi, akhirnya kedua pihak Bamus Betawi tersebut menyatakan Deklarasi Persatuan.
Hal ini diwujudkan dengan dilakukannya Deklarasi Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi sekaligus dikukuhkannya Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Marullah Matali sebagai Ketua Majelis tersebut, pada Kamis (22/12), di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, proses inisiasi penyatuan ini sudah berjalan sejak 6 (enam) bulan lalu yang diprakarsai oleh tokoh Betawi Ma’mum Amin serta tim kecil dari kedua belah pihak atas penunjukan oleh masing-masing Ketua Bamus tersebut.
Oleh karena itu, Pj Gubernur Heru bersyukur karena penyatuan kedua Bamus Betawi bisa direalisasikan guna menguatkan kembali organisasi, sehingga persatuan semua unsur kebudayaan di Jakarta dapat terus terjaga.
“Saya mengucapkan selamat dan apresiasi atas Deklarasi Kaum Betawi ‘Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi’. Saya optimis, Majelis ini di bawah kepemimpinan Bapak Marullah, kaum Betawi semakin solid dan bersatu, menjadikan kaum Betawi menjadi kaum yang bermartabat dan terhormat sebagai tuan rumah Kota Jakarta yang kita cintai ini,” ujar Pj Gubernur Heru.
“Terima kasih atas peran serta seluruh kaum Betawi yang telah turut menyukseskan pembangunan Kota Jakarta, sehingga Jakarta menjadi kota yang maju dan membanggakan bagi bangsa Indonesia. Sukses Jakarta untuk Indonesia,” tambah Pj Gubernur Heru.
Selain itu, ungkapan yang sama juga diucapkan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi. Ia berharap, Bamus Betawi kembali seperti saat awalnya bersatu dan saling bergotong-royong dalam memajukan Kota Jakarta, sekaligus mencerminkan kerukunan antarwarga.
“Ini semua kabar yang membahagiakan atas adanya upaya rekonsiliasi tersebut. Semoga ke depannya, Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi bisa menjadi representasi orang Betawi yang bermartabat, berbudaya, dan maju di Kota Jakarta,” ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo.
Sementara itu, Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi, Marullah Matali menyampaikan siap mengemban tugas ini, sehingga bisa mengawasi lembaga adhoc atau transisi ini untuk mengawal proses islah atau penyatuan yang paripurna atau final. Majelis tersebut juga diharapkan mampu membangun rasa kebersamaan seluruh elemen kaum Betawi, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam proses penyatuan kaum Betawi melalui Musyawarah Besar pada tahun 2023.
“Saya terima amanah ini dengan penuh tanggung jawab, semoga Allah SWT meridai ikhtiar ini. Saya menilai tujuan deklarasi ini adalah untuk memujudkan kesepakatan untuk penyatuan seluruh unsur organisasi Betawi, dengan satu Majelis yang sama. Hal ini untuk kemajuan orang Betawi maupun budaya Betawi. Kita akan tetap jalin komunikasi yang intens, agar bisa merumuskan bersama konsep ormas Betawi yang akan bersatu ini,” pungkas Marullah.
Perlu diketahui, Deklarasi Kaum Betawi ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni Ketua Umum (Riano dan H. Zainuddin) dan Ketua Majelis Adat ( H. Eddie M. Nalapraya dan H. Nuri Taher ), baik Bamus Betawi dengan Bamus Suku Betawi 1982. Bertindak sebagai saksi, Pj Gubernur Heru, Ketua DPRD Prasetyo, serta Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Fauzi Bowo mewakili tokoh masyarakat Betawi. Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh Betawi lainnya, seperti Sylviana Murni, Ma’mun Amin, Abdul Ghani, Damin Sada, Syarif Hidayatullah, serta M. Ikhsan.