DAELPOS.com – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar memberikan apresiasi kepada Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengakui adanya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat di masa lalu dan berjanji tidak akan terulang lagi.
Pria yang akrab disapa Gus Muhaimin mengatakan selama puluhan tahun, negara mengabaikan peristiwa pelanggaran HAM berat di masa lalu.
“Sebagai sesama anak bangsa, saya tentu mengapresiasi pemerintah di bawah kepemimpinan Pak Jokowi yang mengakui 12 pelanggaran HAM berat, ini adalah tuntutan korban yang sudah lama mencari keadilan,” kata Gus Muhaimin di Jakarta, Kamis (12/1/2023).
Menurut Gus Muhaimin, pengakuan pemerintah tersebut sesuai dengan amanat reformasi. Ia pun menanti langkah konkret pemerintah usai mengakui 12 tragedi yang merenggut ribuan nyawa itu sebagai pelanggaran HAM berat.
“Bahkan bagian terpenting dari amanat reformasi. Pemerintah setelah mengakui, diikuti dengan tindakan nyata untuk memenuhi HAM para korban,” tutur Gus Muhaimin.
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra itu menaruh harapan besar tragedi HAM di Indonesia tidak kembali terjadi, baik yang sifatnya biasa maupun berat. Menurutnya Indonesia harus tumbub dan maju beriringan dengan penegakan HAM bagi setiap warganya.
“Dan semoga tidak ada lagi kejadian yang serupa. Karena Indonesia harus tumbuh dan maju seiring dengan tegaknya perlindungan dan pemenuhan HAM setiap warga negara,” tukas Gus Muhaimin.
Sebagaimana diketahui, Jokowi mengakui ada pelanggaran HAM berat dalam berbagai peristiwa. Jokowi mengatakan hal itu diakuinya setelah membaca laporan dari tim yang dibentuknya.
Jokowi menyatakan dirinya menyesalkan peristiwa itu. Dia menyampaikan penyesalan sebagai kepala negara, “Dengan pikiran yang jernih dan hati yang tulus, saya sebagai Kepala Negara Republik Indonesia mengakui bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang berat memang terjadi di berbagai peristiwa dan saya sangat menyesalkan terjadinya peristiwa pelanggaran HAM yang berat,” ucapnya.