DAELPOS.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menyambangi kawasan Chinatown di Glodok, Jakarta Barat, Kamis, 30 November 2023. Gus Imin menyapa para pedagang pasar dan bertemu dengan tokoh masyarakat Tionghoa dalam kunjungannya tersebut.
“Saya hari ini berkunjung ke Chinatown untuk menyaksikan apa yang disebut sebagai proses ekonomi yang tumbuh dan berkembang. Di mana pasar tradisional terus terjaga bersamaan dengan penjaga tradisi yang ada di masyarakat dengan budaya Tionghoa,” kata Gus Imin dalam keterangannya disela kunjungan ke kawasan Chinatown.
Diungkapkannya, para pedagang pasar tradisional menyampaikan aspirasi pada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini. Diantaranya adalah daya beli masyarakat yang turun hingga keinginan untuk bertahan di wilayah tersebut.
“Rata-rata keluhannya daya beli masyarakat semakin menurun, kemudian diharapkan pemerintah supaya mendongkrak daya beli masyarakat agar mereka merasakan betul kalau daya beli turun orang yang belanja menjadi sedikit. Kedua, mereka meminta dipertahankan pasar-pasar yang ada sehingga mereka tetap merasa aman tidak ada gangguan,” ujar Gus Imin.
Selain itu, Gus Imin juga menyampaikan pesan dari tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat Tionghoa terkait kebinekaan dan toleransi.
“Saya bersyukur bertemu teman-teman komunitas Tionghoa, teman-teman Katolik, teman-teman Budha, semua agama ada di sini, Konghucu. Mereka semua memberi testimoni kepada saya bahwa mas Anies sebagai Gubernur (DKI Jakarta) telah membuktikan bahwa dia bersikap adil dan bahkan mengembangkan apa yang menjadi harapan masyarakat,” terang Gus Imin.
Pasangan Anies Baswedan itu bertekad untuk terus menjaga dan mengawal kebinekaan dan toleransi di Tanah Air. “Banyak sekali, yang paling pokok memberikan peluang semua agama tumbuh dengan baik kemudian mendorong agama sebagai inspirasi dan motivasi bagi bangsa ini,” tuturnya.
“Dengan cara apa? Pemerintah memfasilitasi dialog-dialog antar-iman. Kedua, menghapus seluruh aturan-aturan yang memungkinkan adanya diskriminasi. Ketiga, tentu perhatian pemerintah kepada seluruh penjaga tokoh agama, tokoh-tokoh masyarakat untuk mendapatkan penghormatan dan penghargaan dari negara,” tukas Gus Imin.