DAELPOS.com – Santri Indonesia bukan kaum radikalis, bukan juga sarang teroris. Santri Indonesia adalah kaum terpelajar yang mencintai Indonesia.
Hal itu diungkapkan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat Forum Santri Indonesia (DPP FSI) saat menggelar jumpa pers, di Kantor Sekretariat DPP FSI, Jalan Angkasa, Nomor 20 E-F, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (02/11/2019).
Selain untuk menegaskan penolakan terhadap radikalisme dan intoleransi, FSI akan menggelar Milad Hari Santri 2019, yang direncanakan akan digelar pada Minggu, 10 November 2019. Bertempat di Gedung Serbaguna I, Asrama Haji Pondok Gede, Jalan Raya Pondok Gede, Pinang Ranti, Jakarta Timur.
Bendahara Umum DPP Forum Santri Indonesia (FSI) yang sekaligus sebagai Ketua Panitia Milad Hari Santri Nasional 2019, Isra A Sanaky menegaskan, terorisme dan radikalisme bukanlah tujuan dari Islam.
“Islam bukan terorisme, Islam bukan radikalisme. Sejak jaman pergerakan Kemerdekaan Indonesia, santri sudah ikut berjuang. Dan hingga saat ini santri tetap mencintai Indonesia. Forum Santri Indonesia berdasarkan Pancasila, Merah Putih,” tegas Isra A Sanaky, yang didampingi jajaran pengurus DPP FSI dan Panitia Penyelenggara Milad Hari Santri Nasional 2019.
Dia menjelaskan, untuk ulang tahun santri yang sedang dipersiapkan, Forum Santri Indonesia akan mendeklarasikan Santri Untuk Perdamaian Dunia.
Wakil Presiden KH Ma’aruf Amin, adalah Dewan Pelindung dan Penasehat Forum Santri Indonesia. Selain itu, sejumlah tokoh nasional, seperti Prof Rohkmin Dahuri juga sebagai Ketua Dewan Pembina Forum Santri Indonesia.
“Forum Santri Indonesia terdiri dari lintas aliran Islam. Ada NU, Muhammadiyah, dan semua lintas santri. Pada acara Milad Hari Santri Nasional 2019, kita deklarasi Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia,” tutur Isra A Sanaky.
Dipersiapkan, sebanyak 3000 santri dan anak yatim piatu akan hadir pada acara Milad itu. Selain itu, lanjut dia, semua pimpinan lembaga negara, Kementerian dan Pimpinan-Pimpinan BUMN, Ormas Islam, dan para Kiyai dan Pimpinan Pondok Pesantren, diundang bersama-sama ke acara itu.
“Rencananya, Bapak Presiden Joko Widodo, dan Bapak Wakil Presiden KH Ma’aruf Amin, serta Bapak Menteri Agama, Jenderal TNI Purnawirawan Fachrul Razi akan hadir dan membuka acara. Kalau ada hal-hal komunikasi yang kurang pas baru-baru ini mengenai Islam dan juga dari Pak Menteri Agama, akan diklarifikasikan oleh beliau secara langsung nanti di acara itu. Kami kasih kesempatan,” beber Isra A Sanaky.
Lebih lanjut, mantan Komandan Brigade Nasional Remaja Mesjid Indonesia ini menyampaikan, pihaknya bersyukur setelah puluhan tahun Indonesia Merdeka, baru kali ini Indonesia mengangkat derajat kaum Santri.
Oleh karenanya, Milad Hari Santri Nasional 2019 yang digelar Forum Santri Indonesia nanti, juga berisi kegiatan Syukuran dan Doa, atas terpilihnya Presiden Joko Widodo kembali. Serta terpilihnya Dewan Penasehat FSI KH Ma’aruf Amin sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024.
“Kiranya ke depan, peran para santri tidak dibelakangkan. Hari Santri adalah pengakuan tertinggi di Negeri ini. Peranan santri dalam sejarah Indonesia juga tidak kecil. Ini momen luar biasa. Kita patut mensyukuri dan mendoakan Pemimpin kita, dan juga agar santri ke depan lebih maju dan lebih diperhatikan,” beber Isra A Sanaky.
Saat ini, lanjut Isra, struktur kepengurusan Forum Santri Indonesia adalah Iwan Ari Kurnia menjabat sebagai Ketua Umum DPP Forum Santri Indonesia. Sedangkan Sekjen dijabat oleh H Sudi Hartono. Dengan Ketua Dewan Pembina DPP FSI adalah Prof Dr Rohkmin Dahuri, serta Dewan Pelindung Nasional sekaligus Penasehat Nasional DPP FSI adalah KH Ma’aruf Amin, yang kini menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia.(DAE)