DPRD DKI: Terkait Rencana Pembukaan Karaoke Harus Jaga Kapasitas

Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak / Net

 DAELPOS.com – Anggota DPRD DKI Jakarta, Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak mengatakan, pembukaan tempat Karaoke suatu hal wajar mengingat angka covid-19 sudah turun. Selain itu, faktor kebutuhan ekonomi dan kelangsungan hidup keluarga para karyawan Karaoke, dimana hampir 1 tahun sudah tutup, menjadi pertimbangan dibukanya kembali tempat-tempat Karaoke. 

“Saat ini, angka covid-19 sudah menurun drastis, sehingga sulit untuk melarang mereka untuk tutup. Apalagi banyak yang hidupnya tergantung kegiatan di karaoke. Sudah setahun tidak berkegiatan tentu berat buat keluarga mereka,” kata Gilbert, Rabu (17/3).

Menurut Gilbert, kepada para pengusaha Karaoke untuk memperketat protokol kesehatan kepada pengunjung, dengan menyediakan fasilitas cuci tangan dan perlengkapannya sebelum memasuki sarana karaoke. 

“Hanya harus dijaga kapasitas jangan berlebihan, juga prokes sebelum masuk dan berkegiatan,” jelasnya. 

Hal lain yang dipertanyakan, menyangkut belum diberlakukannya tatap muka bagi sekolah hingga saat ini, yang menjadi persoalan adalah bagi siswa yang sebentar lagi mengakhiri kelulusan. 

Gilbert menyebut, saat ini masih belum saatnya. Ia beralasan, anak-anak sekolah akan lebih sulit diatur dalam menegakkan protokol kesehatan.  

Karaoke dan sekolah beda konsep, di Karaoke lebih sedikit dan orang dewasa serta ruangan tertutup. Sementara sekolah, anak-anak lebih sulit menjaga jarak, disiplin dalam profesi. Karaoke juga untuk mencari nafkah yang sudah setahun sulit. Jadi beda konsep, artinya buka Karaoke bukan berarti lebih penting atau prioritas dibandingkan sekolah,” jelas Gilbert. 

Namun demikian, lanjut Gilbert, saat ini vaksinasi dilakukan harus lebih masif, karena Jakarta merupakan episentrum dengan tingkat populasi terjangkit virus sangat besar. 

Dia berharap, agar sekolah tatap muka sebaiknya buka apabila vaksinasi sudah mencapai target. 

“Vaksinasi di DKI agaknya perlu pertimbangan lebih ketat karena episentrum. Kejadian di Jepang, Korea, Australia dimana sekolah dibuka lalu terjadi kenaikan kasus. Belajar dari kasus di negara-negara tersebut, maka dianjurkan dibuka setelah vaksinasi sudah mencapai target,” pungkasnya.

Follow kami di social media

admin

Read Previous

MenkopUKM Teten: Koperasi Harus Masuk ke Sektor Produksi

Read Next

Teten: Program PEN KUMKM Dilanjutkan, Segara Digulirkan Jokowi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *