NasDem Yakin Indonesia Mampu Beralih ke EBT

0
5
foto Ist

DAELPOS.com – Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto menegaskan pentingnya menghasilkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang handal dan mandiri (clean and renewable energy). Ia tidak ingin rakyat Indonesia terus-menerus mengandalkan fosil sebagai sumber energi utama.

Hal itu menjadi penting agar seluruh wilayah Indonesia secara mandiri memiliki akses sumber energi yang dihasilkan berdasarkan potensi energi yang dimiliki oleh daerah.

    “Kunjungan ini bertujuan untuk menemukan dan mempelajari dari best practices di lapangan. Komisi VII DPR sangat concern dengan clean and renewable energy. Saat ini kita sedang ke arah sana,” ujar Sugeng seusai memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PT Vena Energy di Likupang, Airmadidi, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Sabtu (4/12).

Legislator NasDem itu mengatakan komitmen menghasilkan EBT bukan sekadar omongan. Dirinya menjelaskan Indonesia turut terlibat dan menandatangani Paris Agreement. Kemudian perjanjian tersebut ditegaskan dengan ratifikasi dalam UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan Iklim.

Sugeng menegaskan, serangkaian kebijakan itu menjadi bukti komitmen Indonesia untuk memperoleh energi bersih, handal, dan mandiri tanpa tergantung sumber fosil.

    “Kita akan menekan serendah mungkin emisi karbon. Energi baru dan terbarukan bukan pilihan, itu keharusan,” tegasnya.

Walaupun pengembangan PLTS punya sejumlah tantangan seperti terbatasnya lahan, Sugeng tetap optimistis tantangan itu bisa dihadapi dengan menerapkan sistem floating (mengapung) sehingga infrastruktur tenaga surya bisa memanfaatkan danau atau laut untuk menyerap energi surya.

Legislator NasDem itu meyakini Indonesia mampu beralih menuju EBT sebagai sumber utama energi. Indonesia dianugerahi sumber daya alam di mana ada potensi membangun PLTS yang dapat mengakselerasi target bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025 hingga 31% di tahun 2050.

Di sektor perindustrian, tambah Sugeng, juga terdapat Kelompok RE100 yang merupakan kelompok perusahaan global yang berkomitmen untuk menggunakan 100% energi terbarukan bagi kegiatan operasional mereka.

    ‘’Indonesia harus memiliki energi baru terbarukan yang bersih tentu dan bisa diakses oleh rakyat. Apalagi di tengah komitmen dunia dalam mewujudkan pembangunan rendah karbon,” tandas Legislator NasDem dari Dapil Jawa Tengah VIII (Kabupaten Cilacap dan Banyumas) tersebut.

Dalam kunjungan itu, Komisi VII DPR RI didampingi jajaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di antaranya Dirjen Ketenagalistrikan serta Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Alat Elektronika Kementerian Perindustrian, Dirut Vena Energy, Direksi PT PLN, Kepala PLTS Likupang, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, sekaligus Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Utara.SDM Provinsi Sulawesi Utara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here