Usaha Mikro dan Kecil Harus Mampu Tembus Pasar Global

Friday, 9 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengajak pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini di tengah pandemi Covid-19.

“Caranya, dengan meningkatkan pemasaran produk melalui online atau marketplace,” ucap Arif, saat memotivasi peserta pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat sosial, di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (8/10).

Menurut Arif, digitalisasi UMKM menjadi mutlak dilakukan, karena UMKM yang eksis dan mampu mempertahankan omzet penjualannya adalah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.

“Peserta pelatihan dibekali materi umum, antara lain motivasi kewirausahaan, penyusunan bisnis plan, perkoperasian, dan Digital Marketing,” ucap Arif.

Bahkan, lanjut Arif, ketika sudah menerapkan pemasaran online, tidak menutup kemungkinan pelaku UMK dapat menembus pasar global (ekspor).

“Harus punya keinginan dan mimpi ke arah sana. Dan UMK harus belajar bagaimana tata kelola melakukan ekspor. Ada pelatihan online untuk itu,” tukas Arif.

Arif pun merujuk website edukukm.id dan Rumah BUMN sebagai sumber pembelajaran bagi UMK untuk meningkatkan kualitas SDM. “Setelah pelatihan ini, saya berharap jaringan usaha bisa berkembang. Ingat, luasnya networking sangat penting dalam pengembangan UMK,” imbuh Arif.

Arif meyakini, bila UMK selalu menambah ilmu dan pengetahuan melalui pelatihan-pelatihan, pasar dan kapasitas usaha akan meningkat. “Kita harus bisa memanfaatkan potensi yang ada di wilayah kita. Misalnya, untuk sektor peternakan sapi dan kambing, masih bisa berkembang hingga bisa memiliki industri olahan sendiri. Dari mulai industri olahan susu, hingga keju,” jelas Arif.

Begitu juga dengan potensi pasar kopi yang masih bisa dikembangkan hingga ke mancanegara. “Masyarakat Timur Tengah dan Eropa sangat menyukai rasa kopi asal Indonesia. Masalahnya di kita adalah menyangkut suplai kopi yang masih kalah dari suplai dari Brazil dan Vietnam,” ungkap Arif.

See also  Tingkatkan Kualitas Jalan dan Beautifikasi Tol Kunciran – Serpong, PT Marga Trans Nusantara Pastikan Keamanan Dan Keselamatan Pengguna Jalan

Hanya saja, lanjut Arif, bila UMK melakukan ekspor produk secara sendiri-sendiri, terbilang mahal ongkosnya. “Selain ekspor produk melalui perusahaan Off-Taker, UMK juga bisa berkongsi dalam wadah koperasi. Saat ini, langkah kemitraan menjadi hal yang penting dalam mengembangkan UMK,” kata Arif.

Strategi Pemerintah

Di samping itu, KemenkopUKM juga sudah memiliki beberapa strategi untuk meningkatkan kapasitas usaha pelaku UMKM di Indonesia. Diantaranya, perluasan akses pasar dengan cara sinergi dengan Kementerian/Lembaga lain dalam menyerap produk UMK.

Oleh karena itu, pelaku UMK harus rajin mengakses informasi bisnis yang ada di banyak kementerian dan lembaga.

“Produk UMK bisa masuk e-Katalog dan peluang ini harus bisa dimanfaatkan,” tandas Arif seraya mencontohkan, ada UMK yang mendapat order dari e-Katalog sebesar Rp200 juta, sehingga mampu menambah tenaga kerja (pegawai) dari tiga orang menjadi 10 orang.

Bahkan, sudah ada komitmen dari sembilan BUMN untuk membeli produk hasil UMK. Seperti Pertamina, Telkom, Bank BRI, dan sebagainya. “Kita juga mempermudah produk UMK untuk masuk ke pasar strategis lain, seperti bandara dan rest area jalan tol,” ujar Arif.

Langkah strategis lainnya adalah meningkatkan daya saing produk UMKM, dengan mengembangkan Rumah Produksi Bersama yang bisa dimiliki koperasi. “Bahan baku cukup tersedia di wilayah masing-masing kabupaten,” kata Arif.

Yang tak kalah penting juga, strategi pemerintah dalam pengembangan kewirausahaan di Indonesia. Arif mengajak pelaku UMK bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di PLUT KUKM dan Gedung Smesco Jakarta.

“KemenkopUKM juga terus membuat model-model pembiayaan yang murah dan mudah diakses pelaku UMK,” pungkas Arif.

Berita Terkait

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global
Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang
Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah
KPU Papua Barat Langkahi Putusan MA Terkait Diskualifikasi UTAYOH, Chaty Uswanas: Putusan yang Rancu dan Lucu
Ketua Komite III DPD RI menerima audiensi FGSNI dan Aliansi Pejuang BPI
Mendes Yandri Kunjungi Destinasi Wisata Pengelola BUMDes di Lampung
Anggota DPD RI Dwi Ajeng Sekar Respaty Lakukan Reses Bersama KPUD Prov. Kepri untuk Evaluasi Persiapan Pilkada Kepri 2024
Gelar Diskusi Panel di Bogor, Minaqu Hadirkan Ketua PP Muhammadiyah Busro Muqoddas

Berita Terkait

Saturday, 23 November 2024 - 14:15 WIB

BULD DPD RI Evaluasi Tata Kelola Desa Hadapi Tantangan Global

Friday, 22 November 2024 - 16:44 WIB

Menteri Dody Tinjau Modernisasi Daerah Irigasi Siman di Jombang

Thursday, 21 November 2024 - 09:03 WIB

Dorong Pengembangan SDM, Jawa Satu Power Bangun Gedung Sekolah

Wednesday, 20 November 2024 - 13:34 WIB

KPU Papua Barat Langkahi Putusan MA Terkait Diskualifikasi UTAYOH, Chaty Uswanas: Putusan yang Rancu dan Lucu

Tuesday, 19 November 2024 - 16:42 WIB

Ketua Komite III DPD RI menerima audiensi FGSNI dan Aliansi Pejuang BPI

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

Keripik Kentang Albaeta, UMKM Yang Berkembang Pesat Karena Pemberdayaan BRI

Sunday, 24 Nov 2024 - 22:37 WIB