Polling Awal Konvensi Capres NU 2024, Ini Urutan Persentasenya

Friday, 11 June 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Tim Sembilan penyelenggara Konvensi Calon Presiden dari Nahdlatul Ulama (Capres NU) 2024 telah melakukan Polling tahap awal Calon Presiden 2024 dari kalangan NU dengan memanfaatkan aplikasi Google.

Berdasarkan basis data Tim Sembilan Konvensi Capres NU 2024, polling telah diikuti secara nasional. Pertanyaan polling bersifat terbuka dan disebarkan di berbagai jaringan melalui media sosial. Pemilih hanya bisa memilih satu kali klik dan dibaca per IP Address.

Polling tersebut mengikutkan 16 nama tokoh NU dengan hasil sebagai berikut:

  1. Andi Jamaro Dulung (22,7%)
  2. Mahfud MD (17,0%)
  3. Muhaimin Iskandar (15,9%)
  4. Endin AJ Sofihara (9,1%)
  5. Khofifah Indar Parawansa (6,8%)
  6. Said Aqil Siradj (6,3%)
  7. Yaqut Cholil Qoumas (4,0%)
  8. Yenny Wahid (4,0%)
  9. Nasaruddin Umar (3,4%)
  10. Wahiduddin Adams (1,1%)
  11. As’ad Said Ali (0,6%)
  12. Yahya Cholil Staquf (0,6%)
  13. Ida Fauziyah (0,6%)
  14. Ahmad Muqowam (0,6%)
  15. Johansyah (0,6%)
  16. Ali Masykur Musa (0%)
    Lainnya (5,7%)

Anggota Tim Sembilan Konvensi Capres NU 2024 Amsar Dulmanan mengatakan, polling ini baru tahap awal dan masih sangat dinamis.

Dan yang menarik dari polling tahap awal ini, bukan nama-nama tokoh NU yang biasa tampil seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj ataupun Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang persentasinya paling tinggi, tapi sosok bernama Andi Jamaro Dulung.

Menurut Amsar, tingginya persentase Andi Jamaro kemungkinan itu adalah representasi dari NU wilayah Indonesia Timur.

“Bisa saja Andi Jamaro sudah mulai bekerja untuk dirinya berdasarkan alokasi kepentingannya untuk menaikkan rating tadi. Itu sah-sah saja atas nama kepentingan konstituennya,” kata Amsar di Jakarta, Kamis (10/6/21).

Amsar menegaskan, Tim Sembilan bersifat independen yang tidak akan mencampuri urusan dari kepentingan para calon yang memang menjadi representasi dari warga NU atas Konvensi yang dilakukan ini.

See also  Jokowi Tekankan Sejumlah Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan

Amsar juga menjelaskan, tidak menutup kemungkinan ada nama-nama baru yang akan muncul.

“Secara presentasi kita kan masih berjalan 3-4 bulan ke depan. Tapi untuk sementara, itu realitas penting untuk tahapan awal. Pemilihnya sudah representasi dari berbagai wilayah,” ungkap Dosen UNUSIA itu.

Dijelaskannya, dari hasil polling ini, terungkap fakta dan realitas bahwa ternyata ada nama-nama lain yang potensial namun tidak masuk dalam rekomendasi partai

“Andi Jamaro dia kan mantan komandan Banser, PBNU, pernah di DPR RI, tapi dia merupakan representasi orang NU yang dari Indonesia Timur sejak dia PMII, Ansor, kan kita tahu itu,” terangnya.

Selain itu, lanjut Koordinator Nasional Forum Komunjkasi Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FKGMNU) ini, nama Endin AJ Sofihara perlu dilihat juga. Karena Endin merupakan Kepala Madrasah Kader NU (MKNU).

“Mungkin seluruh loyalis atau klan dari MKNU itu bisa menjadi representasinya Endin. Bahkan persentase Said Aqil Siradj kalah di situ. Karena Pak Said dia kan bukan organisatoris, dia benar- benar kiai,” terang Amsar.

“Sedangkan Endin itu kader NU yang organisatoris, dia di PPP, MKNU, alumni PMII, dia merupakan aktivis tingkat nasional yang representasinya bisa partai politik, bisa juga lembaga NU-nya, lalu dia juga di Ansor. Jadi itu merupakan perkawanan yang kenal Endin. Tapi dia punya institusionalisasi sebagai behavior politik baru yaitu di MKNU sebagai kepala madrasah,” sambungnya.

Lebih lanjut Amsar menuturkan, setelah polling nantinya Tim Sembilan Konvensi Capres NU 2024 akan melakukan survei yang bersifat independen.

“Nah, polling tahap awal ini kan merupakan instrumen survei yang paling sederhana. Dan hasil polling Tim Sembilan ini dapat dipertanggungjawabkan dan bersifat independen,” tandasnya.

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru