DAELPOS.com – Dalam rangka fasilitasi percepatan realisasi investasi, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Lotte Chemical Corporation (LCC), yang diwakili oleh Vice Chairman & CEO Lotte Group Chemical Business Sector Kim Gyo Hyun secara virtual dari Seoul, Korea Selatan. Pada kegiatan yang dilakukan di Hotel Mulia, Jakarta, pagi ini (7/1), Bahlil juga menyaksikan langsung penandatanganan perjanjian kontrak Engineering, Procurement, and Construction (EPC) PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) dengan kontraktor utamanya yaitu Lotte Engineering dan Hyundai Engineering Construction.
Penandatangan nota kesepahaman ini merupakan bentuk komitmen Kementerian Investasi/BKPM dalam mendukung PT LCI agar dapat merealisasikan rencana investasinya, khususnya dalam pembangunan kompleks petrokimia berupa naphtha cracker senilai US$4 miliar yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten. Kompleks petrokimia tersebut dikenal sebagai Lotte Chemical Indonesia New Ethylene Project atau “LINE Project”.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa rencana investasi PT LCI sebesar US$4 miliar ini merupakan bagian dari total investasi mangkrak sebesar Rp708 triliun yang menjadi tugas khusus Kementerian Investasi/BKPM dari Presiden RI Joko Widodo untuk diselesaikan.
“Ini sudah mangkrak 4-5 tahun. Tetapi berkat kerja keras tim Lotte Chemical, Dubes Korea di Indonesia, dan Kementerian/Lembaga terkait, Krakatau Steel, BUMN, ini bisa selesai. Melalui investasi ini, pasti neraca perdagangan akan semakin membaik, dan ini juga akan mendatangkan devisa, serta menyediakan lapangan kerja yang maksimal,” ujar Bahlil.
Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia ke depan akan mendorong investasi yang berkualitas, salah satunya adalah melakukan transformasi ekonomi melalui hilirisasi. Industrialisasi adalah bagian terpenting dalam melahirkan produk-produk substitusi impor. Oleh karena itu, Bahlil memberikan apresiasi kepada PT LCI, dimana produk hilirisasi ini akan melahirkan produk substitusi impor.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia Park Tae-sung menyampaikan bahwa investasi yang dilakukan Lotte Chemical ini akan menjadi pendorong bagi mitra kerja sama lainnya untuk melakukan investasi berkelanjutan. Rangkaian investasi tersebut dapat menjadi “batu loncatan” bagi Indonesia untuk menjadi pusat industri petrokimia di kawasan ASEAN.
“Saya harap Bapak Menteri Investasi berkenan mengawal terus proyek ini agar pembangunan dapat berjalan sesuai jadwal. Untuk itu, kita perlu membenahi bersama kebijakan yang dapat mendukung dan meningkatkan daya saing global. Saya juga meminta dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perindustrian yang hadir hari ini,” ujar Park.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto dalam sambutannya secara virtual dari Seoul, Korea Selatan menyampaikan optimismenya bahwa LINE project ini akan berjalan sukses dan mencapai target market-nya di Asia Tenggara.
“Kalian tidak perlu ragu. Bapak Menteri Bahlil adalah pengusaha sukses dan tahu sulitnya bagaimana birokrasi. Sehingga pada saat beliau duduk dalam birokrasi, beliau akan berjuang semaksimal mungkin untuk membantu menghilangkan birokrasi itu semaksimal mungkin dalam dunia bisnis,” ujar Gandi.
Kim Gyo Hyun selaku Vice Chairman & CEO LCC menyampaikan bahwa melalui proyek ini dapat terselesaikan dengan baik dan memberikan kontribusi besar bagi industri petrokimia secara menyeluruh.
“Naphtha cracker yang akan dibangun pertama kali di Indonesia sejak 25 tahun silam ini, bukan hanya milik Lotte Group, tapi mempunyai arti yang sangat penting bagi industri petrokimia Indonesia. Kepada semua pihak yang telah membantu proyek ini, khususnya kepada pejabat pemerintah pusat dan daerah di Indonesia, izinkan saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya,” ucap Kim dalam sambutannya secara virtual.
Kim juga menyampaikan bahwa menanggapi isu lingkungan yang menjadi permasalahan global saat ini, Lotte Chemical juga terus mengedepankan ekonomi berkelanjutan, dan terus berupaya memperkenalkan serta mengembangkan berbagai teknologi baru untuk meminimalisasi emisi karbon.
Proyek LINE direncanakan akan mulai tahap konstruksi pada tahun 2022 ini dan mulai beroperasi pada tahun 2025 mendatang. Target produksi proyek ini untuk menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520.000 ton propylene, 250.000 ton polypropylene per tahun. (*)